MATERI KEPRAMUKAAN
KEPRAMUKAAN DUNIA
RIWAYAT LORD BADEN POWELL
Berbicara menganai Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri
gerakan kepanduan dunia yaitu Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di
London Inggris pada tanggal 22 Pebruari 1857, nama lengkapnya adalah
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari Baden powell adalah prof
Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford
Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, seorang puteri
dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.
Dimasa mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada
usia 3 tahun Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah karena
kecerdasannya ia mendapat beasiswa daari sekolah. Ia juga aktif
mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak, marching band, serta
olahraga.
Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian
setelah lulus dari akademi meliter Baden Powell ditempatkan di India
dengan pangkan pembantu letnan. Pengalaman inilah yang nantinya akan
banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di
Inggris. Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di
perdalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell
terkenal dan dianggap pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya
memimpin pertahanan di kota Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer
selama 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena
jasanya ia diangkat menjadi Mayor Jendral. Di kot ini Baden Powell
sempat dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau
Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur,
hal ini disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden
Powell.
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah
karya yang spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan
Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta pada tanggal 3 Desember
1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden Powell beserta
istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di
Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941
Mengenang Kelahiran Lord Baden Powell Lewat Kepanduan Satukan Remaja
Antarbangsa di Dunia
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan dunia
kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor berawal dari
tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam
bebas. Ia dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat
gerakan kepanduan Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.
Pertamakali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang Inggris)
tahun 1876, Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama
tokoh kepanduan dunia, kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini,
menulis buku yang diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi
kesulitannya bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku hasil
karyanya beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak.
Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21 orang anak
melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea,
Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas.
Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri
tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan.
Gerakan Kepanduan tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
Sejak didirikan GerakanmKepanduan tersebut pada tahun 1907, hingga saat
ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi
anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di
Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts
(WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka
didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20
Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional
Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak membedakan
suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur
menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan
teknologi dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi negara-negara anggota
di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan Pramuka
Indonesia pun ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id.
Tujuannya, agar mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta
memantau perkembangan kepanduan di setiap negara anggota WOSM.
Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On The Internet
(JOTI) dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya
menjadi pesta yang mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa
sesama netter (pengguna internet) untuk bisa melakukan sebuah kegiatan
bersama. Kegiatan ini melibatkan anggota Kepanduan seluruh dunia.
Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang
Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi
juga mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua. Ia pun
mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan, yang sebagian
tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan merupakan
kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih
membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih
kepanduan memberi poin penting, seperti belajar mengelola kelompoknya
ataun organisasi dengan membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve),
dan anggotanya. Komunikasi, interaksi, serta kerja sama internal dan
eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan dan motivasi untuk
menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas ini akan
melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan, akan
mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil setiap
keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian. Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan anggotanya
sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat tanpa
membedakan golongan, ras, suku, atau agama. Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun spesifik
ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi,
mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki
keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran
lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan,
survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian
masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban
bencana alam. Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang.
Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi
dari anak-anak berbagai bangsa. [dari berbabagi sumber]
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder.
Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan
organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland
Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan
yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader
pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java
Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat
Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada
tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS
(Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga
tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah
tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia
pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi
kepanduan. Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan
Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur
menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh
pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di
negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka
perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden
RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti
tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat
organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang
dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus
Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan
dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang
pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan
Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional
mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi.
Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari.
Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970
menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan
instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan
kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak
berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan
Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai
dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman
dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka
harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu
mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela
negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader
bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu,
karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian
dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan
tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk
memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan
sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap
permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
RUANG LINGKUP PRAMUKA
1. Nasional :
Suatu organisasi kepramukaan harus menyesuaikan pendidikan dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan bangsa yang bersangkutan.
2. Internasional :
organisasi
kepramukaan di negara manapun harus membina dan menembangkan rasa
persaudaraan, persahabatan antara sesama tanpa membeda-bedakan agama,
golongan ningrat, suku dan bengsa.
3. Universal
kepramukaan
dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari negara
manapun yang dalam pelaksanaanya pendidikan sesalu menggunakan prisip
dasar metodik kepramukaan.
PENGERTIAN PRAMUKA
Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang artinya orang-orang muda yang berkarya.
Pramuka adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang mempelajari gerakan pramuka.
Gerakan pramuka adalah suatu nama organisasi pendidikan luar sekolah yang menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Kepramukaan adalah teori-teori yang dipelajari dalam gerakan pramuka.
FUNGSI KEPRAMUKAAN
1. PERMAINAN
Permainan Bukan berarti main-main ( tidak beraturan ) tetapi dalam
rangka untuk membina dan mengembangkan karakter kesehatan dan
ketrampilan, Maka haruslah ada unsur-unsur :
1) Norma dan tujuan pendidikan
2) Sehat
3) Menarik
4) Norma kemasyarakatan
5) Disiplin aturan dan tata tertib
6) Kegotong royongan
7) Alat dan metode
8) Kesukarelaan9) Persaudaraan
8) Kesukarelaan9) Persaudaraan
10) Bimbingan
11) Kepemimpinan
12) Keseimbangan mental & fisik
13) Pengorganisasian
2. PENGABDIAN
1) Ketaqwaan kepada tuhan yang maha Esa
2) Keihlasan dan kesukarelaan
3) Dedikasi
4) Mental, dan budi pakerti yang luhur
5) Kejujuran dan sportivitas
6) Sepi ing pamrih rame ing gawe
7) Untuk tidak menjadikan pramuka sumber penghasilan
8) Pengalaman, pengetahuan, kemahiran, yang selalu dibina dan dikembangkan
9) Penuh inisiatif / daya kreasi
10) Penghayatan system among
ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
11) Rasa persaudaraan
12) Kepemimpinan yang demokratis
3. ALAT
PRINSIP DASAR METODIK KEPRAMUKAAN
1. Kesukarelaan
2. Kode kehormatan dalam bentuk janji dan ketentuan moral
3. Sistem beregu
4. Satuan terpisah putra dan putri
5. Sistem tanda kecakapan
6. Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan
7. Penyesuaian dengan jasmani dan rohani
8. Keprasahajaan hidup
9. Swadaya
METODE KEPRAMUKAAN
1) Pengamalan kode kehormatan
2) Belajar sambil melakukan
3) Sistem berkelompok
6) System tanda kecakapan
7) System satuan terpisah antara PA & PI
8) Sistem among
“ ing ngarso sung tuladha, ing madya manguun karsa, tutwuri handayani”
KODE ETIK DAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA
TRI SATYA ( Kode Etik )
Demi kehormatanku kami berjanji akan bersungguh-sungguh
menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, Negara kesatuan republik Indonesia dan mengamalkan pancasila
menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyarakat
menepati dhasa dam
1) Ketaqwaan kepada tuhan yang maha Esa
2) Keihlasan dan kesukarelaan
3) Dedikasi
4) Mental, dan budi pakerti yang luhur
5) Kejujuran dan sportivitas
6) Sepi ing pamrih rame ing gawe
7) Untuk tidak menjadikan pramuka sumber penghasilan
8) Pengalaman, pengetahuan, kemahiran, yang selalu dibina dan dikembangkan
9) Penuh inisiatif / daya kreasi
10) Penghayatan system among
ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
11) Rasa persaudaraan
12) Kepemimpinan yang demokratis
3. ALAT
Kegiatan kepramukaan hanya dijadikaan sebagai alat, bukan tujuan utama
untuk mengabdikan diri di masyarakat, maka hendaknya maksud dan tujuan
suatu kegiatan kepramukaan hendaknya di sesuaikan dan diserasikan dengan
kebutuhan, kondisi situasi dan perkembangan masyarakat.
PRINSIP DASAR METODIK KEPRAMUKAAN
1. Kesukarelaan
2. Kode kehormatan dalam bentuk janji dan ketentuan moral
3. Sistem beregu
4. Satuan terpisah putra dan putri
5. Sistem tanda kecakapan
6. Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan
7. Penyesuaian dengan jasmani dan rohani
8. Keprasahajaan hidup
9. Swadaya
METODE KEPRAMUKAAN
1) Pengamalan kode kehormatan
2) Belajar sambil melakukan
3) Sistem berkelompok
4) Kegiatan yang menantang & meningkat serta mengandung
pendidikan sesuai perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
5) Kegiatan dialam terbuka6) System tanda kecakapan
7) System satuan terpisah antara PA & PI
8) Sistem among
“ ing ngarso sung tuladha, ing madya manguun karsa, tutwuri handayani”
KODE ETIK DAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA
TRI SATYA ( Kode Etik )
Demi kehormatanku kami berjanji akan bersungguh-sungguh
menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, Negara kesatuan republik Indonesia dan mengamalkan pancasila
menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyarakat
menepati dhasa dam
DASA DHARMA PRAMUKA ( Kode Kehormatan )
1. Taqwa tehadap Tuhan YME
Menjalankan Perintahnya dan menjauhi Larangannya
a. Rajin sholat, puasa, sedekah
b. Tidak mengkonsumsi miras & narkoba
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Memelihara kelestarian alam
b. Tidak menyiksa binatang
c. Pandai bergaul dan tidak suka punya musuh
3. Patriot yang sopan dan kesatria
a. Berbakti dan menghormati orang tua dan guru
b. Dapat menyanyikan lagu kebangsaan
c. Berbakti kepada masyarakat
d. Menghargai jasa para pahlawan
4. Patuh dan suka bermusyawarah
a. Menepati janji
b. Menghidupkan sistem musyawarah
c. Menaati segala peraturan yang sudah disepakati
d. Patuh terhadap lalu lintas dan hukum
e. Menghagai pendapat orang lain
5. Rela menolong dan tabah
a. Berjiwa sosial
b. Pantang putus asa
c. Memberi pertolongan tanpa pamrih
6. Rajin, terampil dan gembira
a. Rajin belajar tanpa mengingat usia
b. Selalu melatih ketrampilan
c. Penuh kreatifitas
d. Selalu gembira dalam keadaan susah maupun senang.
7. Hemat cermat dan bersahaja
a. Dapat menghargai waktu
b. Gemar menabung
c. Berpola hidup sederhana
d. Tidak sombong
8. Disiplin, berani dan setia
a. Mamanfaatkan waktu sebaik mungkin
b. Berani karena benar
c. Setia pada janji
d. Berani berbuat dan berani bertanggungjawab
e. Datang tepat waktu
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Menyelesaikan tugas dengan baik
b. Setiap perkataan dapat dipercaya
c. Tidak berbohong
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan
a. Dapat membedakan yang baik dan yang buruk
b. Sopan santun dalam perkataan
c. Menghindari perbuatan jahat
d. Tingkah laku pembicaraan dan isi hatinya merupakan satu paduan yang tidak terpisahkan
JENIS JENIS PERTEMUAN PRAMUKA
PRAMUKA SIAGA
• Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta
Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk
golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak,
permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang
diperankan oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya
masyarakat umum.
4. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada
akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pegalamannya, dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada siang hari.
PRAMUKA PENGGALANG
• Jambore, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka,
seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang tingkat
kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional
(tingkat nasional).
• Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam
bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II),
cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
• Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka
Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan
Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir
cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
• Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam
bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda
jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos.
Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti
morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
• Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau
lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir
cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar
pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba,
seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
• Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan
secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan.
Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu
Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu Minggu), perkemahan liburan
dan sejenisnya.
• Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka
Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti
baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari
tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.
• Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
• Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.
• Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.
• Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang. PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
• Raimuna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka,
seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna
Nasional.
• Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil
Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan
memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat
diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat
bila dipandang perlu.
• Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di
gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu
(Persami), Perkemahan Jum'at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari
libur, dan sejenisnya.
• Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan
integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan
masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara
reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.
• Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan
pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di
gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti
kepada masyarakat.
• Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka),
berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka
diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.
• Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang
ilmu medan, peta, kompas dan survival.
• Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa
kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola
kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan
dalam Gerakan Pramuka.
• Latihan Pengelola Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola
dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
• Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi,
kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.
• Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan
hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan
masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
• Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat
Kerja Kwartir.
• Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera
(Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan
akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
SEMUA GOLONGAN
• Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI),
adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi
Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet.
Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini
diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
TINGKATAN PRAMUKA
1. PERINDUKAN SIAGA ( usia 7-10th )
Barung adalah satuan terkecil dalam perindukan siaga yang terdiri dari
5-10 anggota. Nama barung diambil dari nama-nama warna contoh : barung
merah barung biru dll.
Pemimpin barung utama disebut SULUNG a. Mula ( calon siaga yang telah menempuh Sku tingkat mula )
b. Bantu ( siaga mula yang telah menempuh Sku tingkat bantu )
c. Tata ( siaga Bantu yang telah menempuh Sku tingkat tata )
2. PASUKAN PENGGALANG ( usia 11-15Th )
Regu adlah Satuan terkecil dalam pasukan penggalang yang beranggotakan
5-10 anggota. Nama Regu untuk PA adalah nama binatang sedangkan Nama
Regu untuk Regi PI adalah Nama Bunga.
Pemimpin Dewan penggalang utama disebut PRATAMAa. Ramu ( calon Penggalang yang telah menempuh Sku tingkat Ramu )
b. Rakit (Penggalang Ramu yang telah menempuh Sku tingkat Rakit )
c. Terap (Penggalang Rakit yang telah menempuh Sku tingkat terap)
3. AMBALAN PENEGAK ( usia 16-20Th )
Sangga adalah Satuan terkecil di GUDEP yang terdiri dari 5-10 anggota
calon pramuka penegak, Pemimpin Dewan ambalan utama PRADANA
Sangga Dibagi sesuai Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia ( Ir.Soekarno )1. Perintis ( 1908-1927 ) munculnya berbagai organisasi nasional
2. Penegas ( 1927-1938 ) Sumpah pemuda 28 oktober 1928
3. pencoba ( 1938-1942 ) masuk organisasi belanda
4. Pendobrak ( 1942-1945 ) mempersiapkan kemerdekaan
5. Pelaksana ( 1945-Sekarang ) melaksanakan pembangunan
a. Bantara ( calon Penegak yang telah menempuh Sku tingkat Bantara )
b. Laksana (Penegak Bantara yang telah menempuh Sku tingkat Laksana )
4. RACANA PANDEGA ( Usia 20-25Th )
5. PEMBINA ( Usia diatas 25Th )
a. KMD ( kursus mahir dasar )
b. KML ( kursus mahir lanjutan )
c. KPD ( kursus pelatih dasar)
d. KPL (kursus pelatih lanjutan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar